Rabu, 18 Desember 2013

Analisis Pertumbuhan Kota Baubau di Tinjau dari Teori Rostow



Tugas     :    Pembangunan Sektor Kesehatan
Dosen    :    Rininta Andriani, S.Sos.,M.Kes



ANALISIS PERTUMBUHAN KOTA BAUBAU DI TINJAU DARI TEORI ROSTOW



Oleh
AMRIATI
11 710 154
Kelas D



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2013










A.      Teori Pertumbuhan Menurut Rostow
Teori Rostow memandang pembangunan ekonomi sebagai proses perubahan yang bersifat garis lurus dan bertahap. Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang menjadi perekonomian maju dalam lima tahap.
a.         Tahap Tradisional
Pada tahap ini, kegiatan ekonomi masih berorientasi pada usaha untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. Penerapan teknologi dan manajemen masih sangat rendah sehingga produktivitasnya juga masih rendah. Adapun ciri-ciri tahap ini sebagai berikut:
1)        Tingkat produksi dan produktivitas per pekerja masih sangat rendah, karena belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
2)        Mata pencaharian penduduk sebagian besar di sektor pertanian.
3)        Struktur sosial masih bersifat hierarkis.
4)        Hubungan keluarga masih sangat erat dan kekuasaan dipegang oleh mereka yang mempunyai tanah luas.
5)        Masyarakat pada masa ini cenderung statis, sehingga kemajuan yang dicapai sangat lambat.
b.        Tahap Transisional (Pra-Lepas Landas)
Masyarakat tradisional meskipun sangat lambat namun terus bergerak, dan pada suatu titik mencapai prakondisi untuk lepas landas. Keadaan ini biasanya terjadi karena adanya campur tangan dari luar, yaitu dari masyarakat yang lebih maju. Tahap ini merupakan masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat yang harus dipenuhi untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan yang cukup mendasar di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai. Pada masa transisi ini merupakan masa yang penting supaya berhasil pada tahap lepas landas.
c.         Tahap Lepas Landas (Take Off)
Tahap lepas landas merupakan tahap di mana perekonomian mampu tumbuh dan berkembang dengan kekuatan mandiri. Pada tahap ini penerapan teknologi dan manajemen modern makin luas dan intensif. Selain itu, terjadi perubahan drastis di bidang sosial maupun politik, serta terciptanya kemajuan ekonomi yang pesat karena inovasi-inovasi dan terbukanya pasar-pasar baru. Semua itu dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional di atas tingkat pertambahan penduduk.  Ciri-ciri negara yang sudah lepas landas adalah:
1)        Meningkatkan jumlah investasi dari ≤5% menjadi ≥10% dari Produk Nasional Neto,
2)        Laju pertumbuhan beberapa sektor industri yang tinggi, sehingga dapat memacu sektor-sektor lain,
3)        Terciptanya suatu rangka dasar politik, sosial, dan lembaga-lembaga yang menyebabkan pertumbuhan dapat berlangsung terus didukung dengan penggunaan sumber modal dalam negeri, serta
4)        Masa lepas landas biasanya berlangsung dalam kisaran waktu 20 tahun.
d.        Tahap Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini merupakan suatu periode di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alamnya. Pada masa ini sektor-sektor ekonomi berkembang pesat dan leading industri mengalami kemunduran tetapi digantikan oleh sektor lainnya. Walaupun pertumbuhan ekonomi tidak setinggi tahap lepas landas, namun diimbangi pertumbuhan hal-hal kualitatif sehingga perekonomian makin kuat dan mandiri. Setelah lepas landas, kemajuan akan terus bergerak walaupun kadang terjadi pasang surut. Industri berkembang dengan pesat dan mulai memproduksi barang-barang yang tadinya diimpor.
Pada tahap ini terjadi tiga perubahan penting, yaitu:
1)        Tenaga kerja menjadi lebih terdidik,
2)        Watak pekerja berubah dari pekerja kasar menjadi manajer yang efisien dan berwatak halus serta sopan, serta
3)        Masyarakat mulai jenuh dengan kemajuan industri dan mulai menginginkan sesuatu yang baru.
e.         Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)
Pada tahap ini, tingkat konsumsi masyarakat sudah sangat tinggi, terutama konsumsi energi. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat Eropa Barat, Amerika Utara, dan Jepang. Ciri-ciri tahap ini adalah:
1)        Angkatan kerja memiliki jaminan yang lebih baik,
2)        Tersedianya konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai,
3)        Negara mencari perluasan kekuatan di mata dunia.
Karena pendapatan masyarakat yang meningkat, konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok, tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi. Pada tahap ini merupakan ciri-ciri dari sebuah massa yang ideal di mana masyarakat hidup nyaman, sehingga terdapat kecenderungan untuk menambah jumlah keluarga sehingga jumlah penduduk akan meningkat.
Teori Rostow ini didasarkan pada dikotomi masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Pada tahap-tahap tersebut yang paling penting dalam gerak kemajuan dari tahap satu ke tahap yang lain adalah pada periode tahap lepas landas. Proses perubahan tahap yang satu ke tahap yang lain memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar.



B.       Fenomena-Fenomena di Lingkungan Kota Baubau
Kota Baubau adalah salah satu kota di wilayah bagian tengah Indonesia, tepatnya di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pertumbuhan kota Baubau dilihat dari beberapa bidang:
a.         Ekonomi
Masyarakat kota Baubau sudah mengalami peralihan dimana bisnis-perdagangan sudah dijalankan oleh masyarakat kelas menengah, bukan hanya kelas atas, hampir tidak ada lagi perbedaan kelas atas maupun menengah dalam dunia bisnis-perdagangan. Semua kalangan punya kesempatan yang sama. Misalnya sudah banyak masyarakat yang membuka usaha sendiri secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bersaing dengan pedagang-pedagang lain. Bahan-bahan produksi yang diperjualbelikan pun beraneka ragam yang mampu menarik perhatian konsumen, seperti tenunan, serta kerajinan lain dengan ciri khas kota Baubau dan sebagainya.
Dari segi pertanian juga sudah mengalami proses modernisasi yaitu di wilayah karing-karing sudah memanfaatkan teknologi modern dimana pengolahan sawah menggunakan mesin pembajak sawah dan proses penggilingan juga menggunakan mesin penggiling.
b.        Politik
Sistem pemerintahan di Kota Baubau sudah mengalami peralihan dari sistem pemerintahan yang di pimpin oleh raja/sultan menjadi sistem pemerintahan yang dipimpin oleh walikota. Selain itu, pemimpin yang akan dipilih tidak hanya berasal dari kaum bangsawan, namun kaum di bawah bangsawan pun bisa menjadi pemimpin. Beberapa faktor yang mempengaruhi terpilihnya seorang pemimpin di kota Baubau yaitu dilihat dari latar belakang pendidikan, pengalaman, terpenuhinya syarat-syarat seorang pemimpin serta pilihan masyarakat dengan suara terbanyak melalui pemilihan kepala daerah.

c.         Sosial Budaya
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat kota Baubau sudah mulai berinteraksi dengan budaya-budaya di luar daerah yang lebih maju melalui teknologi modern seperti televisi, radio, handphone, komputer dan sebagainya. Sehingga pola pikir masyarakat juga sudah mulai berkembang, perilaku, cara berpakaian serta bahasa pun sudah mulai beragam sehingga bahasa asli masyarakat kota Baubau yaitu bahasa Buton juga sudah mulai memudar.



C.      Analisis Fenomena di Lingkungan Kota Baubau di Tinjau Dari Teori Pertumbuhan Oleh Rostow
Berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi di kota Baubau sekarang dan dikaitkan dengan teori pertumbuhan oleh Rostow, kota Baubau berada di tahap kedua yaitu tahap transisional (Pra-Lepas Landas). Dari teori yang telah dikemukakan di atas, pada tahap transisional masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat yang harus dipenuhi untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan yang cukup mendasar di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, di bidang ekonomi masyarakat kota Baubau sudah mengalami peralihan dimana bisnis-perdagangan sudah dijalankan oleh masyarakat kelas menengah, bukan hanya kelas atas. Selain itu, di bidang pertanian juga sudah mengalami proses modernisasi yaitu di wilayah karing-karing sudah memanfaatkan teknologi modern dimana pengolahan sawah menggunakan mesin pembajak sawah dan proses penggilingan juga menggunakan mesin penggiling (modernisasi pertanian).
Sistem pemerintahan di Kota Baubau pun sudah mengalami peralihan dari sistem pemerintahan yang di pimpin oleh raja/sultan menjadi sistem pemerintahan yang dipimpin oleh walikota. Semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin walaupun bukan kaum bangsawan. Selain itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat kota Baubau sudah mulai berinteraksi dengan budaya-budaya di luar daerah yang lebih maju sehingga pola pikir masyarakat juga sudah mulai berkembang, perilaku, cara berpakaian serta bahasa pun sudah mulai beragam sehingga bahasa asli masyarakat kota Baubau yaitu bahasa Buton juga sudah mulai memudar.











Fajar, Dimas. 2012. Tahap Perkembangan Negara. http://bloodfs.blogspot.com/2012/09/tahap-perkembangan-negara-menurut.html [6 November 2013]
http://anisayunitasaritik93.blogspot.com/2013/01/tahap-perkembangan-negara-menurut-ww.html [6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar