Tugas : Pembangunan
Sektor Kesehatan
Dosen : Rininta
Andriani, S.Sos.,M.Kes
ANALISIS PERTUMBUHAN
KOTA BAUBAU DI TINJAU DARI TEORI ROSTOW
Oleh
AMRIATI
11
710 154
Kelas
D
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2013
A. Teori
Pertumbuhan Menurut Rostow
Teori Rostow memandang pembangunan ekonomi sebagai proses
perubahan yang bersifat
garis lurus dan bertahap. Menurut Rostow, suatu perekonomian akan berkembang
menjadi perekonomian maju dalam lima tahap.
a.
Tahap
Tradisional
Pada tahap ini,
kegiatan ekonomi masih berorientasi pada usaha untuk pemenuhan kebutuhan
sendiri. Penerapan teknologi dan manajemen masih sangat rendah sehingga produktivitasnya
juga masih rendah. Adapun ciri-ciri tahap ini sebagai berikut:
1)
Tingkat
produksi dan produktivitas per pekerja masih sangat rendah, karena belum
mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
2)
Mata
pencaharian penduduk sebagian besar di sektor pertanian.
3)
Struktur
sosial masih bersifat hierarkis.
4)
Hubungan
keluarga masih sangat erat dan kekuasaan dipegang oleh mereka yang mempunyai
tanah luas.
5)
Masyarakat
pada masa ini cenderung statis, sehingga kemajuan yang dicapai sangat lambat.
b.
Tahap
Transisional (Pra-Lepas Landas)
Masyarakat
tradisional meskipun sangat lambat namun terus bergerak, dan pada suatu titik
mencapai prakondisi untuk lepas landas. Keadaan ini biasanya terjadi karena
adanya campur tangan dari luar,
yaitu dari masyarakat yang lebih maju. Tahap ini merupakan masa transisi di
mana masyarakat mempersiapkan diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat
yang harus dipenuhi untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan
yang cukup mendasar di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai. Pada masa transisi
ini merupakan masa yang penting supaya berhasil pada tahap lepas landas.
c.
Tahap
Lepas Landas (Take Off)
Tahap lepas landas
merupakan tahap di mana perekonomian mampu tumbuh dan berkembang dengan
kekuatan mandiri. Pada tahap ini penerapan teknologi dan manajemen modern makin
luas dan intensif. Selain itu, terjadi perubahan drastis di bidang sosial
maupun politik, serta terciptanya kemajuan ekonomi yang pesat karena
inovasi-inovasi dan terbukanya pasar-pasar baru. Semua itu dapat meningkatkan investasi yang selanjutnya
mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional di atas tingkat pertambahan penduduk. Ciri-ciri negara yang sudah lepas landas
adalah:
1)
Meningkatkan
jumlah investasi dari ≤5% menjadi ≥10% dari Produk Nasional Neto,
2)
Laju
pertumbuhan beberapa sektor industri yang tinggi, sehingga dapat memacu
sektor-sektor lain,
3)
Terciptanya
suatu rangka dasar politik, sosial, dan lembaga-lembaga yang menyebabkan
pertumbuhan dapat berlangsung terus didukung dengan penggunaan sumber modal dalam
negeri, serta
4)
Masa
lepas landas biasanya berlangsung dalam kisaran waktu 20 tahun.
d.
Tahap
Kedewasaan (Maturity)
Tahap
ini merupakan suatu periode di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan
teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alamnya. Pada
masa ini sektor-sektor ekonomi berkembang pesat dan leading industri mengalami
kemunduran tetapi digantikan oleh sektor lainnya. Walaupun pertumbuhan ekonomi
tidak setinggi tahap lepas landas, namun diimbangi pertumbuhan hal-hal kualitatif
sehingga perekonomian makin kuat dan mandiri. Setelah lepas landas, kemajuan
akan terus bergerak walaupun kadang terjadi pasang surut. Industri berkembang
dengan pesat dan mulai memproduksi barang-barang yang tadinya diimpor.
Pada tahap ini terjadi
tiga perubahan penting, yaitu:
1)
Tenaga kerja menjadi lebih
terdidik,
2)
Watak
pekerja berubah dari pekerja kasar menjadi manajer yang efisien dan berwatak
halus serta sopan, serta
3)
Masyarakat
mulai jenuh dengan kemajuan industri dan mulai menginginkan sesuatu yang baru.
e.
Tahap
Konsumsi Massa Tingkat Tinggi (High Mass Consumption)
Pada
tahap ini, tingkat konsumsi masyarakat sudah sangat tinggi, terutama konsumsi
energi. Hal ini dapat dilihat pada kehidupan masyarakat Eropa Barat, Amerika
Utara, dan Jepang. Ciri-ciri
tahap ini adalah:
1)
Angkatan
kerja memiliki jaminan yang lebih baik,
2)
Tersedianya
konsumsi bagi rakyat yang semakin memadai,
3)
Negara
mencari perluasan kekuatan di mata dunia.
Karena
pendapatan masyarakat yang meningkat, konsumsi tidak lagi terbatas pada
kebutuhan pokok, tetapi meningkat ke kebutuhan yang lebih tinggi. Pada tahap
ini merupakan ciri-ciri dari sebuah massa yang ideal di mana masyarakat hidup
nyaman, sehingga terdapat kecenderungan untuk menambah jumlah keluarga sehingga
jumlah penduduk akan meningkat.
Teori
Rostow ini didasarkan pada dikotomi masyarakat tradisional dan masyarakat
modern. Pada tahap-tahap tersebut yang paling penting dalam gerak kemajuan dari
tahap satu ke tahap yang lain adalah pada periode tahap lepas landas. Proses perubahan
tahap yang satu ke tahap yang lain memerlukan proses dan waktu yang tidak
sebentar.
B. Fenomena-Fenomena
di Lingkungan Kota Baubau
Kota
Baubau adalah salah satu kota di wilayah bagian tengah Indonesia, tepatnya di Provinsi
Sulawesi Tenggara. Pertumbuhan kota Baubau dilihat dari beberapa bidang:
a.
Ekonomi
Masyarakat kota Baubau sudah
mengalami peralihan dimana bisnis-perdagangan sudah dijalankan oleh masyarakat
kelas menengah, bukan hanya kelas atas, hampir tidak ada lagi perbedaan kelas
atas maupun menengah dalam dunia bisnis-perdagangan. Semua kalangan punya
kesempatan yang sama. Misalnya sudah banyak masyarakat yang membuka usaha
sendiri secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bersaing dengan
pedagang-pedagang lain. Bahan-bahan produksi yang diperjualbelikan pun beraneka
ragam yang mampu menarik perhatian konsumen, seperti tenunan, serta kerajinan
lain dengan ciri khas kota Baubau dan sebagainya.
Dari segi pertanian juga sudah
mengalami proses modernisasi yaitu di wilayah karing-karing sudah memanfaatkan
teknologi modern dimana pengolahan sawah menggunakan mesin pembajak sawah dan
proses penggilingan juga menggunakan mesin penggiling.
b.
Politik
Sistem
pemerintahan di Kota Baubau sudah mengalami peralihan dari sistem pemerintahan
yang di pimpin oleh raja/sultan menjadi sistem pemerintahan yang dipimpin oleh
walikota. Selain itu, pemimpin yang akan dipilih tidak hanya berasal dari kaum
bangsawan, namun kaum di bawah bangsawan pun bisa menjadi pemimpin. Beberapa
faktor yang mempengaruhi terpilihnya seorang pemimpin di kota Baubau yaitu
dilihat dari latar belakang pendidikan, pengalaman, terpenuhinya syarat-syarat
seorang pemimpin serta pilihan masyarakat dengan suara terbanyak melalui
pemilihan kepala daerah.
c.
Sosial Budaya
Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat kota Baubau sudah
mulai berinteraksi dengan budaya-budaya di luar daerah yang lebih maju melalui
teknologi modern seperti televisi, radio, handphone, komputer dan sebagainya.
Sehingga pola pikir masyarakat juga sudah mulai berkembang, perilaku, cara
berpakaian serta bahasa pun sudah mulai beragam sehingga bahasa asli masyarakat
kota Baubau yaitu bahasa Buton juga sudah mulai memudar.
C. Analisis
Fenomena di Lingkungan Kota Baubau di Tinjau Dari Teori Pertumbuhan Oleh Rostow
Berdasarkan fenomena-fenomena yang terjadi di kota
Baubau sekarang dan dikaitkan dengan teori pertumbuhan oleh Rostow, kota Baubau
berada di tahap kedua yaitu tahap transisional (Pra-Lepas Landas). Dari teori
yang telah dikemukakan di atas, pada tahap transisional masyarakat
mempersiapkan diri untuk mencapai tahap lepas landas. Prasyarat yang harus
dipenuhi untuk dapat lepas landas adalah adanya perubahan-perubahan yang cukup
mendasar di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan sistem nilai.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, di bidang
ekonomi masyarakat kota Baubau sudah mengalami peralihan dimana
bisnis-perdagangan sudah dijalankan oleh masyarakat kelas menengah, bukan hanya
kelas atas. Selain itu, di bidang pertanian juga sudah mengalami proses
modernisasi yaitu di wilayah karing-karing sudah memanfaatkan teknologi modern
dimana pengolahan sawah menggunakan mesin pembajak sawah dan proses
penggilingan juga menggunakan mesin penggiling (modernisasi pertanian).
Sistem
pemerintahan di Kota Baubau pun sudah mengalami peralihan dari sistem
pemerintahan yang di pimpin oleh raja/sultan menjadi sistem pemerintahan yang
dipimpin oleh walikota. Semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama untuk
menjadi pemimpin walaupun bukan kaum bangsawan. Selain itu, dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat kota Baubau sudah
mulai berinteraksi dengan budaya-budaya di luar daerah yang lebih maju sehingga
pola pikir masyarakat juga sudah mulai berkembang, perilaku, cara berpakaian
serta bahasa pun sudah mulai beragam sehingga bahasa asli masyarakat kota
Baubau yaitu bahasa Buton juga sudah mulai memudar.
Fajar,
Dimas. 2012. Tahap Perkembangan Negara.
http://bloodfs.blogspot.com/2012/09/tahap-perkembangan-negara-menurut.html [6
November 2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar