Rabu, 18 Desember 2013

Tugas KIA 3



TUGAS III KIA



1.     Latar Belakang Program KIA di Indonesia
a.      Angka kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu, dewasa ini masih tinggi di Indonesia bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
b.      Menurut data dari survai demografi kesehatan indonesia (SDKI)1998-2003 AKI di indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup dan menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007.
c.       Dari lima juta kelahiran tiap tahunnya diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan.

2.     Prinsip Pengelolaan Program KIA
Prinsip pengelolaan Program KIA adalah memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok:
a.      Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik serta jangkauan yang setinggi-tingginya.
b.      Peningkatan pertolongan persalinan yang lebih ditujukan kepada peningkatan pertolongan oleh tenaga professional secara berangsur.
c.       Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.
d.      Peningkatan pelayanan neonatal (bayi berumur kurang dari 1 bulan) dengan mutu yang baik dan jangkauan yang setinggi-tingginya.

3.     Pengertian Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Standar minimal “5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari:
a.      Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b.      Ukur Tekanan darah
c.       Pemberian Imunisasi TT lengkap
d.      Ukur Tinggi fundus uteri
e.      Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

4.     Pengertian Pelayanan Pertolongan Persalinan
Pelayanan pertolongan persalinan adalah suatu bentuk pelayanan terhadap persalinan ibu melahirkan yang dilakukan oleh penolong persalinan baik oleh tenakes seperti dokter dan bidan atau non tenakes seperti dukun.
Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat:
a.      Tenaga profesional: dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat.
b.      Dukun bayi terlatih: dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga kesehatan yang dinyatakan lulus. Tidak terlatih : ialah dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.

5.     Faktor Risiko Pada Ibu Hamil
a.      Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
b.      Anak lebih dari 4
c.       Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2 tahun atau lebih dari 10 tahun
d.      Tinggi badan kurang dari 145 cm
e.      Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm
f.        Riwayat keluarga menderita kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat kengenital.
g.      Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul.
Risiko tinggi kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risiko tinggi pada kehamilan meliputi:
a.      Hb kurang dari 8 gram %
b.      Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg
c.       Oedema yang nyata
d.      Eklampsia
e.      Perdarahan pervaginam
f.        Ketuban pecah dini
g.      Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu
h.      Letak sungsang pada primigravida
i.        Infeksi berat atau sepsis
j.        Persalinan prematur
k.      Kehamilan ganda
l.        Janin yang besar
m.   Penyakit kronis pada ibu antara lain: Jantung, paru, ginjal
n.      Riwayat obstetri buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan.
Risiko tinggi pada neonatal meliputi :
a.      BBLR atau berat lahir kurang dari 2500 gram
b.      Bayi dengan tetanus neonatorum
c.       Bayi baru lahir dengan asfiksia
d.      Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari setelah lahir
e.      Bayi baru lahir dengan sepsis
f.        Bayi lahir dengan berat lebih dari 4000 gram
g.      Bayi preterm dan post term
h.      Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang
i.        Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan.





Sumber:
http://kia029.blogspot.com
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/117/jtptunimus-gdl-aniskristi-5849-2-11.bab-i.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar